Melihat Sifat Wanita Dari Bentuk Bibir

Diposting oleh ade yahya on Sabtu, 31 Maret 2012


Sifat Wanita Dilihat dari Bibirnya - Bibir yang dimiliki setipa orang aka berbeda bentuk dan warnanya, juga ketebalan masing-masing orang akan variatif. Bibir tak sekedar penanda sensualitas. Di baliknya bentuknya yang seksi, bibir ternyata dapat berbicara banyak tentang karakter pemiliknya. Pada saat kita melihat bibir orang lain kita bisa mengetahui sedikit sifat dan kelakuan apa yang melekat pada dirinya. Ingin tahu apa yang bentuk bibir Anda katakan?
1. Bibir penuh
Anda yang memiliki bentuk bibir penuh lekuk dan seksi seperti Angelina Jolie dan Scarlett Johanson memiliki sifat yang berani dan percaya diri. Keindahan Anda terlihat dari bentuk bibir yang simentris. Hal ini membuat Anda percaya diri dan selalu merasa cantik.

Untuk dapat memamerkan kecantikannya, pastikan bibir Anda lembab dengan selalu menggunakan lip balm. Karena bibir Anda penuh, jangan terlalu banyak menggunakan lipstik. Berilah sedikit warna sehingga tidak berlebihan.

2. Bibir lebar
Anda memiliki bibir lebar seperti Julia Roberts dan Anne Hathaway. Anda adalah orang yang berbahagia dan memiliki banyak teman dengan berbagai minat yang berbeda. Sebagai seorang yang perfeksionis, Anda sangat sukses dan berbakat, serta mandiri dalam menentukan nasib hidup Anda.

Untuk menjaga keindahannya, gunakan pensil bibir dan tarik garis alami bibir dari tengah bibir ke ujung, lalu gunakan lip balm dan lipstik warna netral yang tidak mengkilap.

3. Bibir bulat
Wanita dengan bibir bulat seperti Rachel Bilson dan Drew Barrymore tertarik untuk lebih mengeksplorasi sesuatu, pemberontak, dan genit. Orang-orang akan sangat mudah tertarik pada Anda karena padu padan pesona dari kelincahan dan daya tarik seksual Anda.

Tetap jaga daya tarik seksual Anda dari keindahan bibir. Selalu jaga bibir untuk selalu mengkilap dnegan menggunakan lip gloss. Jika Anda ingin memperpanjang bentuk alami bibir Anda, gunakan pensil bibir pada sudut luar bibir Anda.

4. Bibir tipis
Wanita dengan bibir tipis seperti Gwyneth Paltrow dan Kate Hudson cenderung memiliki sifat intuitif, sensitif dan detail oriented. Anda memiliki hati yang baik, tetapi pemalu dan pendiam. Anda harus tetap
menjaga kilap pada bibir Anda untuk menonjolkan apa yang Anda miliki dan untuk mengimbangi wajah Anda. Gunakan lip gloss agar bibir terlihat lebih gemuk.

5. Bibir berbentuk hati
Anda yang memiliki bibir berbentuk hati seperti Hayden Panettiere dan Reese Witherspoon adalah orang yang independen, menggoda dan ekspresif. Ini menunjukkan bahwa Anda tidak takut untuk mengambil resiko dalam hidup dan menikmati hal yang Anda lakukan. Anda tetap terlihat elegan, dan tidak t`kut untuk berbicara apa yang ada di pikiran Anda, serta bertanggung jawab atas nasib Anda sendiri.

Anda bisa menggunakan warna lipstik apapun, dari nuansa lembut hingga warna-warna berani. Oleskan lip gloss untuk melengkapi penampilan Anda.

6. Bibir bawah lebih berisi
Wanita dengan bibir bawah berbentuk seperti Renee Zellweger dan Natalie Portman adalah pribadi yang independen dan misterius. Orang-orang melihat Anda sebagai ornag yang eksotis dan cerdas. Secara natural Anda sangat menarik, tetapi Anda juga orang yang memilih.

Warna netral adalah warna terbaik untuk bibir Anda. Gunakan pensil bibir warna netral untuk mengisi keseluruhan bibir, lalu gunakan lipstik sheer di atasnya untuk riasan yang brilian.



Sumber
Full postMelihat Sifat Wanita Dari Bentuk Bibir

Biografi KH. Muhammad Kholil, Bangkalan, Madura (Mbah Kholil)

Diposting oleh ade yahya on Jumat, 30 Maret 2012




KH Muhammad Khalil bin Kiyai Haji Abdul Lathif bin Kiyai Hamim bin Kiyai Abdul Karim bin Kiyai Muharram bin Kiyai Asrar Karamah bin Kiyai Abdullah bin Sayid Sulaiman.

Sayid Sulaiman adalah cucu Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati Cirebon. Syarif Hidayatullah itu putera Sultan Umdatuddin Umdatullah Abdullah yang memerintah di Cam (Campa). Ayahnya adalah Sayid Ali Nurul Alam bin Sayid Jamaluddin al-Kubra.

KH. Muhammad Kholil dilahirkan pada 11 Jamadilakhir 1235 Hijriah atau 27 Januari 1820 Masehi di Kampung Senenan, Desa Kemayoran, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur. Beliau berasal dari keluarga Ulama dan digembleng langsung oleh ayah Beliau. Setelah menginjak dewasa beliau ta’lim diberbagai pondok pesantren. Sekitar 1850-an, ketika usianya menjelang tiga puluh, Kiyai Muhammad Khalil belajar kepada Kiyai Muhammad Nur di Pondok-Pesantren Langitan, Tuban, Jawa Timur. Dari Langitan beliau pindah ke Pondok-pesantren Cangaan, Bangil, Pasuruan. Kemudian beliau pindah ke Pondok-Pesantren Keboncandi. Selama belajar di Pondok-Pesantren ini beliau belajar pula kepada Kiyai Nur Hasan yang menetap di Sidogiri, 7 kilometer dari Keboncandi. Kiyai Nur Hasan ini, sesungguhnya, masih mempunyai pertalian keluarga dengannya.

Sewaktu menjadi Santri KH Muhammad Kholil telah menghafal beberapa matan, seperti Matan Alfiyah Ibnu Malik (Tata Bahasa Arab). disamping itu juga beliau juga seorang hafiz al-Quran . Beliau mampu membaca alqur’an dalam Qira’at Sab’ah (tujuh cara membaca al-Quran).

Pada 1276 Hijrah/1859 Masihi, KH Muhammad Khalil Belajar di Mekah. Di Mekah KH. Muhammad Khalil al-Maduri belajar dengan Syeikh Nawawi al-Bantani (Guru Ulama Indonesia dari Banten). Di antara gurunya di Mekah ialah Syeikh Utsman bin Hasan ad-Dimyathi, Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan, Syeikh Mustafa bin Muhammad al-Afifi al-Makki, Syeikh Abdul Hamid bin Mahmud asy-Syarwani. Beberapa sanad hadis yang musalsal diterima dari Syeikh Nawawi al-Bantani dan Abdul Ghani bin Subuh bin Ismail al-Bimawi (Bima, Sumbawa). KH. Muhammad Kholil Sewaktu Belajar di Mekkah Seangkatan dengan KH.Hasyim Asy’ari, KH.Wahab Hasbullah dan KH. Muhammad Dahlan namum Ulama-ulama dahulu punya kebiasaan Memanggil Guru sesama rekannya, dan KH.Muhammad Kholil yang dituakan dan dimuliakan di antara mereka.

Sewaktu berada di Mekah untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, KH. Muhammad Khalil bekerja mengambil upah sebagai penyalin kitab-kitab yang diperlukan oleh para pelajar. Diriwayatkan bahwa pada waktu itulah timbul ilham antara mereka bertiga, yaitu: Syeikh Nawawi al-Bantani, Kyai Muhammad Khalil al-Maduri dan Syeikh Saleh as-Samarani (Semarang) menyusun kaidah penulisan huruf Pegon. Huruf Pegon ialah tulisan Arab yang digunakan untuk tulisan dalam bahasa Jawa, Madura dan Sunda. Huruf Pegon tidak ubahnya tulisan Melayu/Jawi yang digunakan untuk penulisan bahasa Melayu.

Kiyai Muhammad Khalil cukup lama belajar di beberapa pondok-pesantren di Jawa dan Mekah, maka sewaktu pulang dari Mekah, beliau terkenal sebagai ahli/pakar nahwu, fiqih, thariqat ilmu-ilmu lainnya.

Untuk mengembangkan pengetahuan keislaman yang telah diperolehnya, Kiyai Muhammad Khalil selanjutnya mendirikan pondok-pesantren di Desa Cengkebuan, sekitar 1 kilometer arah Barat Laut dari desa kelahirannya. KH. Muhammad Khalil al-Maduri adalah seorang ulama yang bertanggungjawab terhadap pertahanan, kekukuhan dan maju-mundurnya agama Islam dan bangsanya. Beliau sadar benar bahwa pada zamannya, bangsanya adalah dalam suasana terjajah oleh bangsa asing yang tidak seagama dengan yang dianutnya.

Beliau dan keseluruhan suku bangsa Madura seratus persen memeluk agama Islam, sedangkan bangsa Belanda, bangsa yang menjajah itu memeluk agama Kristian. Sesuai dengan keadaan beliau sewaktu pulang dari Mekah telah berumur lanjut, tentunya Kiyai Muhammad Khalil tidak melibatkan diri dalam medan perang, memberontak dengan senjata tetapi mengkaderkan pemuda di pondok pesantren yang diasaskannya. Kiyai Muhammad Khalil sendiri pernah ditahan oleh penjajah Belanda kerana dituduh melindungi beberapa orang yang terlibat melawan Belanda di pondok pesantrennya. beberapa tokoh ulama maupun tokoh-tokoh kebangsaan lainnya yang terlibat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia tidak sedikit yang pernah mendapat pendidikan dari Kiyai Muhammad Khalil al-Maduri.

KH.Ghozi menambahkan, dalam peristiwa 10 November, Mbah Kholil, sapan KH. Kholill bersama kiai-kiai besar seperti KH. Bisri Syamsuri, KH. Hasyim Asy’ari, KH. Wahab Chasbullah dan Mbah Abas Buntet Cirebon, mengerahkan semua kekuatan gaibnya untuk melawan tentara Sekutu. Hizib-hizib yang mereka miliki, dikerahkan semua untuk menghadapi lawan yang bersenjatakan lengkap dan modern. Sebutir kerikil atau jagung pun, di tangan kiai-kiai itu bisa difungsikan menjadi bom berdaya ledak besar.

Tak ketinggalan, Mbah Kholil mengacau konsentrasi tentara Sekutu dengan mengerahkan pasukan lebah gaib piaraannya. Di saat ribuan ekor lebah menyerang, konsentrasi lawan buyar. Saat konsentrasi lawan buyar itulah, pejuang kita gantian menghantam lawan. ”Hasilnya terbukti, dengan peralatan sederhana, kit` bisa mengusir tentara lawan yang senjatanya super modern. Tapi sayang, peran ulama yang mengerahkan kekuatan gaibnya itu, tak banyak dipublikasikan,” papar Kiai Ghozi, cucu KH. Wahab Chasbullah ini.

Kesaktian lain dari Mbah Kholil, adalah kemampuannya membelah diri. Dia bisa berada di beberapa tempat dalam waktu bersamaan. Pernah ada peristiwa aneh saat beliau mengajar di pesantren. Saat berceramah, Mbah Kholil melakukan sesuatu yang tak terpantau mata. ”Tiba-tiba baju dan sarung beliau basah kuyub,” cerita KH.Ghozi. Para santri heran. Sedangkan beliau sendiri tidak perduli, tak mau menceritakan apa-apa. Langsung ngloyor masuk rumah, ganti baju.
Teka-teki itu baru terjawab setengah bulan kemudian. Ada seorang nelayan sowan Mbah Kholil. Dia mengucapkan terimakasih, karena saat perahunya pecah di tengah laut, langsung ditolong Mbah Kholil. ”Kedatangan nelayan itu membuka tabir. Ternyata saat memberi pengajian, Mbah Kholil dapat pesan agar segera ke pantai untuk menyelamatkan nelayan yang perahunya pecah. Dengan karomah yang dimiliki, dalam sekejap beliau bisa sampai laut dan membantu si nelayan itu,” paparKH.Ghozi yang kini tinggal di Wedomartani Ngemplak Sleman ini.

Di antara sekian banyak murid KH.Muhammad Khalil al-Maduri yang cukup menonjol dalam sejarah perkembangan agama Islam dan bangsa Indonesia ialah KH.Hasyim Asy’ari (pendiri Pondok-Pesantren Tebuireng, Jombang, dan pengasas Nahdhatul Ulama / NU) Kiyai Haji Abdul Wahab Hasbullah (pendiri Pondok-Pesantren Tambakberas, Jombang); Kiyai Haji Bisri Syansuri (pendiri Pondok-pesantren Denanyar); Kiyai Haji Ma’shum (pendiri Pondok-Pesantren Lasem, Rembang, adalah ayahanda Kiyai Haji Ali Ma’shum), Kiyai Haji Bisri Mustofa (pendiri Pondok-Pesantren Rembang); dan Kiyai Haji As’ad Syamsul `Arifin (pengasuh Pondok-Pesantren Asembagus, Situbondo).

Karomah syehk Kholil Bangkalan

Istilah karomah berasal dari bahasa Arab. Secara bahasa berarti mulia, Syaikh Thohir bin Sholeh Al-Jazairi mengartikan kata karomah adalah perkara luar biasa yang tampak pada seorang wali yang tidak disertai dengan pengakuan seorang Nabi. [Thohir bin Sholeh Al-Jazairi, Jawahirul Kalamiyah, terjemahan Jakfar Amir, Penerbit Raja Murah Pekalongan, hal. 40].
Sementara ini ada dua kisah yang bisa saya cuplikkan yaitu:

1. KISAH PENCURI TIMUN TIDAK BISA DUDUK

Diantara karomah KH. Kholil adalah pada suatu hari petani timun di daerah Bangkalan sering mengeluh. Setiap timun yang siap dipanen selalu kedahuluan dicuri maling. Begitu peristiwa itu terus menerus. Akhirnya petani timun itu tidak sabar lagi, setelah bermusuyawarah, maka diputuskan untuk sowan ke Kiai Kholil. Sesampainya di rumah Kiai Kholil, sebagaimana biasanya Kiai sedang mengajarkan kitab nahwu Kitab tersebut bernama Jurumiyah, suatu kitab tata bahasa Arab tingkat pemula.

“Assalamu’alaikum, Kiai,” ucap salam para petani serentak.
“Wa’alaikum salam wr.wb., “ Jawab Kiai Kholil.
Melihat banyaknya petani yang datang. Kiai bertanya :
“Sampean ada keperluan, ya?”
“Benar, Kiai. Akhir-akhir ini ladang timun kami selalu dicuri maling, kami mohon kepada Kiai penangkalnya.” Kata petani dengan nada memohon penuh harap.
Ketika itu, kitab yang dikaji oleh Kiai kebetulan sampai pada kalimat “qoma zaidun” yang artinya “zaid telah berdiri”. Lalu serta merta Kiai Kholil berbicara sambil menunjuk kepada huruf “qoma zaidun”.
“Ya.., Karena pengajian ini sampai ‘qoma zaidun’, ya ‘qoma zaidun’ ini saja pakai penangkal.” Seru Kiai dengan tegas dan mantap.
“Sudah, pak Kiai?” Ujar para petani dengan nada ragu dan tanda Tanya.
“Ya sudah.” Jawab Kiai Kholil menandaskan. Mereka puas mendapatkan penangkal dari Kiai Kholil. Para petani pulang ke rumah mereka masing-masing dengan keyakinan kemujaraban penangkal dari Kiai Kholil.

Keesokan harinya, seperti biasanya petani ladang timun pergi ke sawah masing-masing. Betapa terkejutnya mereka melihat pemandangan di hadapannya. Sejumlah pencuri timun berdiri terus menerus tidak bisa duduk. Maka tak ayal lagi, semua maling timun yang selama ini merajalela diketahui dan dapat ditangkap. Akhirnya penduduk berdatangan ingin melihat maling yang tidak bisa duduk itu, semua upaya telah dilakukan, namun hasilnya sis-sia. Semua maling tetap berdiri dengan muka pucat pasi karena ditonton orang yang semakin lama semakin banyak.

Satu-satunya jalan agar para maling itu bisa duduk, maka diputuskan wakil petani untuk sowan ke Kiai Kholil lagi. Tiba di kediaman Kiai Kholil, utusan itu diberi obat penangkal. Begitu obat disentuhkan ke badan maling yang sial itu, akhirnya dapat duduk seperti sedia kala. Dan para pencuri itupun menyesal dan berjanji tidak akan mencuri lagi di ladang yang selama ini menjadi sasaran empuk pencurian. Maka sejak saat itu, petani timun di daerah Bangkalan menjadi aman dan makmur. Sebagai rasa terima kasih kepada Kiai kholil, mereka menyerahkan hasil panenannya yaitu timun ke pondok pesantren berdokar-dokar. Sejak itu, berhari-hari para santri di pondok kebanjiran timun, dan hampir-hampir di seluruh pojok-pojok pondok pesantren dipenuhi dengan timun.

2. KISAH KETINGGALAN KAPAL LAUT

Kejadian ini pada musim haji. Kapal laut pada waktu itu, satu-satunya angkutan menuju Makkah, semua penumpang calon haji naik ke kapal dan bersiap-siap, tiba-tiba seorang wanita berbicara kepada suaminya :

“Pak, tolong saya belikan anggur, saya ingin sekali,” ucap istrinya dengan memelas.
“Baik, kalau begitu. Mumpung kapal belum berangkat, saya akan turun mencari anggur,” jawab suaminya sambil bergegas di luar kapal.

Setelah suaminya mencari anggur di sekitar ajungan kapal, nampaknya tidak ditemui penjual anggur seorangpun. Akhirnya dicobanya masuk ke pasar untuk memenuhi keinginan istrinya tercinta. Dan meski agak lama, toh akhirnya anggur itu didapat juga. Betapa gembiranya sang suami mendapatkan buah anggur itu. Dengan agak bergegas, dia segera kembali ke kapal untuk menemui isterinya. Namun betapa terkejutnya setelah sampai ke ajungan kapal yang akan ditumpangi semakin lama semakin menjauh. Sedih sekali melihat kenyataan ini. Duduk termenung tidak tahu apa yang mesti diperbuat.

Disaat duduk memikirkan nasibnya, tiba-tiba ada seorang laki-laki datang menghampirinya. Dia memberikan nasihat: “Datanglah kamu kepada Kiai Kholil Bangkalan, utarakan apa musibah yang menimpa dirimu !” ucapnya dengan tenang.
“Kiai Kholil?” pikirnya.
“Siapa dia, kenapa harus kesana, bisakah dia menolong ketinggalan saya dari kapal?” begitu pertanyaan itu berputar-putar di benaknya.
“Segeralah ke Kiai kholil minta tolong padanya agar membantu kesulitan yang kamu alami, insya Allah.” Lanjut orang itu menutup pembiocaraan.
Tanpa pikir panjang lagi, berangkatlah sang suami yang malang itu ke Bangkalan. Setibanya di kediaman Kiai Kholil, langsung disambut dan ditanya :
“Ada keperluan apa?”
Lalu suami yang malang itu menceritakan apa yang dialaminya mulai awal hingga datang ke Kiai Kholil.
Tiba-tiba Kiai berkata :
“Lho, ini bukan urusan saya, ini urusan pegawai pelabuhan. Sana pergi!”
Lalu suami itu kembai dengan tangan hampa.

Sesampainya di pelabuhan sang suami bertemu lagi dengan orang laki-laki tadi yang menyuruh ke Kiai Kholil lalu bertanya: ”Bagaimana? Sudah bertemu Kiai Kholil ?”
“Sudah, tapi saya disuruh ke petugas pelabuhan” katanya dengan nada putus asa.
“Kembali lagi, temui Kiai Kholil !” ucap orang yang menasehati dengan tegas tanpa ragu. Maka sang suami yang malang itupun kembali lagi ke Kiai Kholil. Begitu dilakukannya sampai berulang kali. Baru setelah ke tiga kalinya, Kiai Kholil berucap, “Baik kalau begitu, karena sampeyan ingin sekali, saya bantu sampeyan.”
“Terima kasih Kiai,” kata sang suami melihat secercah harapan.
“Tapi ada syaratnya.” Ucap Kiai Kholil.
“Saya akan penuhi semua syaratnya.” Jawab orang itu dengan sungguh-sungguh.
Lalu Kiai berpesan: “Setelah ini, kejadian apapun yang dialami sampeyan jangan sampai diceritakan kepada orang lain, kecuali saya sudah meninggal. Apakah sampeyan sanggup?” pesan dan tanya Kiai seraya menatap tajam.
“Sanggup, Kiai, “ jawabnya spontan.

“Kalau begitu ambil dan pegang anggurmu pejamkan matamu rapat-rapat,” Kata Kiai Kholil.
Lalu sang suami melaksanakan perintah Kiai Kholil dengan patuh. Setelah beberapa menit berlalu dibuka matanya pelan-pelan. Betapa terkejutnya dirinya sudah berada di atas kapal lalu yang sedang berjalan. Takjub heran bercampur jadi satu, seakan tak mempercayai apa yang dilihatnya. Digosok-gosok matanya, dicubit lengannya. Benar kenyataan, bukannya mimpi, dirinya sedang berada di atas kapal. Segera ia temui istrinya di salah satu ruang kapal.

“Ini anggurnya, dik. Saya beli anggur jauh sekali” dengan senyum penuh arti seakan tidak pernah terjadi apa-apa dan seolah-olah datang dari arah bawah kapal. Padahal sebenarnya dia baru saja mengalami peristiwa yang dahsyat sekali yang baru kali ini dialami selam hidupnya. Terbayang wajah Kiai Kholil. Dia baru menyadarinya bahwa beberapa saat yang alalu, sebenarnya dia baru saja berhadapan dengan seseorang yang memiliki karomah yang sangat luar biasa.

KH. Muhammad Khalil al-Maduri, wafat dalam usia yang lanjut 106 tahun, pada 29 Ramadan 1341 Hijrah/14 Mei 1923 Masihi.
Full postBiografi KH. Muhammad Kholil, Bangkalan, Madura (Mbah Kholil)

Diposting oleh ade yahya


Netbook besutan Asus yang satu ini sepertinya didesain untuk tidak pernah dimatikan. Lihat saja klaimnya yang menyebutkan kemampuan standby-nya mencapai 21 hari. Jadi begitu kamu menyalakan Asus Eee PC Flare, kamu tidak perlu cepat-cepat mematikannya guna menghemat daya baterai.

Biarkan saja netbook ini menyala terus, tetapi tutuplah cover-nya ketika kamu tidak menggunakannya. Maka ia akan masuk ke moda tidur (hibernate). Eh, tak perlu kuatir harus menunggu lama untuk membangunkannya kok.

“Tinggal buka tutupnya dan dalam waktu dua detik ia akan bangun dan membawa ke program terakhir yang dibuka,” kata Rex Lee (ASUS South East Asia Regional Director) dalam acara peluncuran Asus Eee PC Flare di Jakarta (22/3/2012). “Fitur Instant On dua detik ini pertama di dunia untuk netbook,” tambah Juliana Chen (Manager of Product Management & Marketing, Asus Indonesia).

Berkat fitur Instant On tersebut, tandas Rex Lee, menggunakan Eee PC Flare menjadi mirip ponsel. “Bisa on/off bila dibutuhkan, dapat digunakan kapan saja dan di mana pun dibutuhkan,” jelasn Rex.
Asus Eee PC Flare terdiri dari tiga varian: 1225C, 1025C dan 1025CE. Apa bedanya? 1225C berlayar paling lebar, LED 11,6” dengan resolusi 1366×768 (HD). Sementara itu 1025CE dan 1025C punya ukuran layar sama besar: LED 10,1” dengan resolusi 1024×600.

Ketiga varian dipersenjatai prosesor Intel Atom N2800 generasi ketiga Cedar Trail-M yang kinerja grafisnya 3x lebih baik dan juga lebih irit daya baterai 10% dibandingkan generasi sebelumnya. Dipadukan dengan teknologi Asus Super Hybrid Engine, jadilah baterai 6-cell 5200mAh yang dipasang Asus dalam Eee PC Flare 1025C-nya mampu bekerja sampai 12 jam. Atau menurut Asus, bisa digunakan tanpa harus di-charge lagi selama perjalanan udara dari Singapura ke Milan, Italia. Namun daya tahan baterai itu agak berkurang di seri 1025CE (10,5 jam) dan 1225C (8 jam).

Apa lagi fitur menarik di netbook berbobot 1,25kg (1,38kg untuk 1225C) tersebut? Fitur Wi-Fi Direct, yakni secara teori bisa mentransfer file nirkabel sampai jarak 100m dengan kecepatan 150Mbps antar Eee PC Flare. “Tidak perlu access point dan Bluetooth, juga tidak ada batasan ukuran file yang ditransfer,” kata Juliana. Mungkin dengan alasan itulah, Asus tak menyertakan fitur Bluetooth di netbook terbarunya ini.

Yang juga menarik, selain 2 port USB 2.0, seri 1025CE mengemaskan satu port USB 3.0 yang menjanjikan kecepatan transfer sampai 5Gbps. “Ini pertama kalinya ada di netbook. Bisa transfer 25.000 foto dalam waktu 2 menit,” ungkap Juliana. Namun dua seri lainnya cuma menyertakan 3 port USB 2.0.

Kendati demikian, ada tambahan fungsi di salah satu port USB 2.0, yakni kemampuan untuk men-charge gadget atau ponsel ketika netbook dalam kondisi mati. Teknologi USB Charger+ ini, papar Juliana, bahkan akan mengisi baterai ponsel secara lebih cepat dalam kondisi netbook mati dibandingkan jika netbook menyala. “Selisih 1 jam,” kata Juliana.

Asus Eee PC Flare 1225C dalam empat warna: glossy rosy black, glossy angel white, matte rouge red dan matte modern silver. Pilihan warna di model 1025C terdiri dari addict pink, mysterious blue dan plucky purple. Sementara seri 1025CE menawarkan delapan warna, empat glossy dan empat matte. Yang glossy terdiri dari warna silk white, tuxedo black, gentleman blue, dan lipstick red, sedangkan tipe matte terdiri dari silk white, city gray, paris pink dan expresso brown.

Asus Eee PC Flare 1225C dijual US$ 349, 1025CE US$ 329, sedangkan 1025C US$ 319. Ketiga model Asus Eee PC Flare ini datang standar dengan memori DDR3 2GB, hard disk 320GB, chipset VGA Intel GMA3650, port HDMI, port VGA, port LAN, jack audio, slot card reader dan fitur WLAN 802.11b/g/n. Netbook tanpa OS ini sudah terlindung garansi global selama 1 tahun.
Full post